Selasa, 09 Februari 2010

Misi hidup dalam sebuah kerja


Pada suatu ketika saya berjalan jalan di sebuah perumahan yang sedang dalam tahap proses pengembangan, dan disana banyak sekali saya temukan kuli kuli bangunan yang umumnya rata rata mereka dibayar 35ribu per hari…tetapi mata saya tertuju pada seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela sela pipinya duduk menggelar nasi bungkus daganganya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukanlah soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hamper hamper mustahil ada orang berdagang dengan harga yang sedemikian rendah, lalu apa untungnya?...saya sangat heran. Wanita itu terkekeh menjawab. “bisa numpang makan dan beli sedikit sabun”. Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit?...sekali lagi ia terkekeh “lalu bagaimana kuli kuli itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah..benar benar betapa cantiknya apabila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalh tiang penyangga langit agar tidak runtuh. Mereka adalah pelapis yang halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Masihkan kita sombong dengan keberadaan mereka ditengah tengah kita, dan bukankah hidup itu adalah secercah kesejahteraan bagi sesame?

Hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya…
Dan jangan menerima sebanyak banyaknya
Kita beri untuk kawan kita, orangorang  terkasih kita, dan sahabat sahabat
Seperti wanita tua diatas yang tak penting bagi dirinya
dunia memandang mereka sebagai apa…..
(digubah dari artikel manusia hebat)

Regards

Kimsaysfor_soul

3 komentar: