kawan, sahabat dan saudaraku, -manusia- selalu memiliki kewajiban untuk
memperjuangkan hidupnya sebagai pengungkap rasa syukur di dunia. Sebagai
insan yang terbekali dengan sikap serta fikiran untuk berbahagia,
rasanya sangat pantas bila kita mulai dengan renungan singkat tetapi
cukup untuk membuat fikiran kita menjadi “sehat” ^_^ analogi
sederhananya adalah bila kita hidup di suatu daerah dan kita menumpang
di rumah seseorang selama bertahun tahun, kemudian kita bebas mengambil
makananya, meminum airnya, memakai ruanganya, tidur semau kita,
pantaskah bila kita tidak memberikan sesuatu terhadapnya? udara yang
tiada habisnya, rizki yang tersedia, kesehatan yang berguna semestinya
sudah cukup untuk membuat kita lebih berfikir tentang keberadaaNya.
Jadi ingat kata2 telenovela yang pernah saya lihat dulu (pencinta telenovela nih kelihatanya…hihihihi). -manusia- pada dasarnya hanya di ciptakan oleh Tuhan dalam dua bentuk. Yang pertama adalah manusia yang bahagia, yang kedua adalah manusia yang membuat orang lain bahagia, karena dengan membuat orang lain bahagia mereka menemukan kebahagiaanya. Intinya adalah, Tuhan selalu menciptakan ummatnya dalam kondisi terbaiknya bagi mereka yang sadar telah diciptakanNya -dan semuanya bahagia- (klo saya sih yang ke dua..hehehe). Bersyukurlah bagi mereka yang terlahir dengan kondisi yang berbahagia, diberikan kecukupan harta, keberkahan keluarga, kerekatan teman, kesehatan badan dan lain sebagainya. Namun bila anda merasa tidak puas…melangkahlah sedikit menuju ke manusia bentuk kedua. Karena sungguh kawan, dengan berbagi engkau akan melihat kebahagiaanmu melalui senyum kebahagiaan mereka. Dan mereka pada saat yang bersamaan menjadi manusia bentuk pertama karena kalian yang mmbuatnya. (sama sama bahagia bukan?).
“Barangsiapa yang berusaha melepaskan atau melapangkan kesusahan pada seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan baginya dari suatu kesusahan di akhirat. Dan barangsiapa berusaha untuk meringankan kesukaran orang miskin, maka Allah akan meringankan kesukaranya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa berusaha menutupi kejelekan orang Islam, maka Allah akan menutupi kejelekannya di dunia maupun di akhirat. Allah akan selalu membantu hambaNya selagi hambanya mau menolong saudaranya” (Hr. Muslim)
Jadi..bahagia yang manakah anda….??saya fikir kita disini semuanya bahagia, tinggal menunjukkan rasa syukur seperti apa yang kita akan beri kepada “penampung” kita di “rumah” dunia.
Jadi ingat kata2 telenovela yang pernah saya lihat dulu (pencinta telenovela nih kelihatanya…hihihihi). -manusia- pada dasarnya hanya di ciptakan oleh Tuhan dalam dua bentuk. Yang pertama adalah manusia yang bahagia, yang kedua adalah manusia yang membuat orang lain bahagia, karena dengan membuat orang lain bahagia mereka menemukan kebahagiaanya. Intinya adalah, Tuhan selalu menciptakan ummatnya dalam kondisi terbaiknya bagi mereka yang sadar telah diciptakanNya -dan semuanya bahagia- (klo saya sih yang ke dua..hehehe). Bersyukurlah bagi mereka yang terlahir dengan kondisi yang berbahagia, diberikan kecukupan harta, keberkahan keluarga, kerekatan teman, kesehatan badan dan lain sebagainya. Namun bila anda merasa tidak puas…melangkahlah sedikit menuju ke manusia bentuk kedua. Karena sungguh kawan, dengan berbagi engkau akan melihat kebahagiaanmu melalui senyum kebahagiaan mereka. Dan mereka pada saat yang bersamaan menjadi manusia bentuk pertama karena kalian yang mmbuatnya. (sama sama bahagia bukan?).
“Barangsiapa yang berusaha melepaskan atau melapangkan kesusahan pada seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan baginya dari suatu kesusahan di akhirat. Dan barangsiapa berusaha untuk meringankan kesukaran orang miskin, maka Allah akan meringankan kesukaranya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa berusaha menutupi kejelekan orang Islam, maka Allah akan menutupi kejelekannya di dunia maupun di akhirat. Allah akan selalu membantu hambaNya selagi hambanya mau menolong saudaranya” (Hr. Muslim)
Jadi..bahagia yang manakah anda….??saya fikir kita disini semuanya bahagia, tinggal menunjukkan rasa syukur seperti apa yang kita akan beri kepada “penampung” kita di “rumah” dunia.
Best Regards,
Mas Hakim